Senin, 08 Juni 2009

Rapat Koordinasi DWP Dishub & LLAJ Provinsi Jawa Timur



Perkenalan Ketua DWP Baru Kepada Para Anggota DWP

Pemberian Beasiswa Bagi Anak Anggota DWP Yang Berprestasi


DWP Ikut Serta Dalam Peringatan Hari Jadi Dinas

Kegiatan DWP Dishub & LLAJ Prov. Jatim Dalam Memperingati Hari Ibu



Lomba Memasang Dasi





Lomba Memasang Atribut Seragam Dinas





Lomba Merias Tanpa Kaca

KEGIATAN BHAKTI SOSIAL DWP DINAS PERHUBUNGAN & LLAJ PROV. JAWA TIMUR




PENGURUS DWP DINAS PERHUBUNGAN DAN LLAJ PROVINSI JAWA TIMUR
DALAM RANGKA BAKTI SOSIAL DI PANTI ASUHAN



Kegiatan DWP Dalam Rangka Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia


Upacara Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia




Jalan Sehat Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia



Partisipasi DWP mengikuti Lomba
Dalam rangka Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia



Minggu, 07 Juni 2009

Kegiatan DWP Dishub & LLAJ Prov. Jatim Dalam Rangka Peringatan Hari Kartini


Anggota Dharma Wanita Persatuan
Dinas Perhubungan dan LLAJ Propinsi Jawa Timur



Lomba Memasak untuk Para Anggota Dharma Wanita Persatuan
Dinas Perhubungan dan LLAJ Propinsi Jawa Timur




Lomba Merangkai Buah




Lomba Memakai Kain Jarik

Sabtu, 06 Juni 2009

SONGA Adventure



Mengunjungi bumi Probolinggo saat ini ibarat menyusuri kembali perjalanan Hayam Wuruk lebih dari 500 tahun silam. Konon, menurut cerita rakyat, tak lama setelah Mahapatih Gadjah Mada dari Kerajaan Majapahit berhasil menyatukan wilayah Nusantara di tahun 1357 Masehi, Raja Hayam Wuruk adalah orang pertama yang menjadi saksi atas keindahan panorama alam Probolinggo.

Lantaran kagum dan terpesona oleh keindahan panorama di sana, Hayam Wuruk sempat berlama-lama bercengkerama di tempat itu. Tempat Hayam Wuruk bercengkerama itu kemudian disebut sebagai prabu linggih, yang lambat laun mengalami perubahan lafal menjadi Probolinggo. Dan….starting point yang dipakai Songa Raftingsalah satu yang disinyalir sering dipakai mandi Mahapatih Gadjah Mada.



Sungai Pekalen, terletak 25 km dari kota Probolinggo tepatnya terbentang di antara tiga kecamatan berturut-turut yaitu kecamatan Tiris, kecamatan Maron, dan kecamatan Gading. Bantaran sungai yang bisa diarungi berjarak 29 km yang terbagi atas 3 area. Dan Songa membagi paketnya menjadi 3 bagian ; Sungai Pekalen Atas berjarak 12 km, Sungai Pekalen Tengah berjarak 7 km, dan Sungai Pekalen Bawah berjarak 10 km.



Karakteristik sungai berbelok dan bertebing, Panorama alam yang indah, puluhan jeram (grade 2 s/d 3+) yang exotic dan menantang, kemegahan air terjun, dan kemolekan gua-gua kelelawar, serta masih ditemuinya beberapa satwa langka seperti burung elang, burung kepodang, monyet, biawak, linsang, tupai dll menjadi daya tarik tersendiri yang dapat Anda nikmati selama perjalanan.

Songa rafting dan Noars punya jalur atas, tengah dan bawah, sementara Regulo mainnya di jalur bawah (Regulo sepertinya paling aman kalau dengan keluarga dan anak anak, karena mirip dengan jalur irigasi yang sering dipakai rafting di Kasembon Malang atau di Kali Elo Magelang). Kalau jalur atas ekstrim sekali, dan untuk petualangan pasti seru banget.

Wisata Gunung Bromo


Gunung Bromo (dari Bahasa Sansekerta/Bahasa Jawa Kuno :Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabuapaten Probolinggo , Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.


Bromo Sebagai Gunung Suci

Bagi penduduk Bromo, Suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

Tips Bersepeda Motor Yang Aman




Berkendaraan menggunakan motor seringkali membutuhkan konsentrasi tinggi, sehingga benar - benar dibutuhkan kondisi prima dan perlengkapan yang sesuai.Nah biar lancar coba

1.Pastikan kondisi motor anda baik, lakukan pengecekan rem, kopling, ban kendaraan, lampu sign, dll.

2.Pastikan kondisi tubuh anda prima, dan dalam keadaan tidak mengantuk.



3.Gunakan selalu jacket yang sesuai untuk menghindari terpaan angin.

4.Gunakan helm yang sesuai untuk melindungi bagian kepala anda.

5.Jika anda menggunakan helm yang tidak menutupi seluruh wajah anda, pastikan anda menggunakan kaca mata untuk melindungi mata anda dari debu dan benda lainnya.

Tips Membeli Anggrek



Memilih anggrek yang akan dibeli :

1. Sehat dengan daun hijau sedang, mengkilat dan polos tanpa bercak.

2. Hindari tanaman yang terdapat bercak kuning atau cokelat pada daun dan batang, karena ada kemungkinan terserang penyakit.

3. Memiliki batang atau umbi semu (pseudobulb) yang gemuk, kuat dan polos tanpa bercak. Hindari batang/ pseudobulb yang berkerut (kemungkinan karena kekurangan air).

4. Memiliki anakan baru yang lebih banyak (untuk anggrek sympodial), sehingga jika yang dewasa mati, ada gantinya. Selain itu, peluang untuk berbunga juga lebih besar.

5. Memiliki bekas tangkai bunga lebih banyak, yang berarti anggrek tersebut tergolong rajin berbunga.

6. Bertangkai bunga utuh. Tangkai terpotong adalah salah satu sifat menurun sehingga pada pembungaan berikutnya kemungkinan juga akan terpotong.

7. Kuntum bunga dalam keadaan setengah mekar dan utuh (tepi bunga tidak mengkerut), agar lebih lama menikmati keindahan bunganya setelah dibeli.

8. Batangnya kokoh tertanam pada pot. Jika mudah goyang ada kemungkinan anggrek tersebut baru ditanam ulang atau sistim akarnya tidak baik.

9. Periksa medianya, apakah terdapat hama (serangga kecil) yang merayap.
Hindari tanaman
yang ber hama.

Lihat tangkai bunganya, apakah memang berasal dari tanaman atau hanya bunga potong yang ditancapkan pada pot. Ada penjual anggrek nakal, yang menancapkan bunga potong pada tanaman yang sebenarnya belum berbunga dengan maksud agar nilai jual anggrek tersebut bisa lebih tinggi.



Memilih bibit anggrek :


- Sehat dengan daun berwarna hijau muda, tanpa ada bercak kuning atau coklat pada daun atau batangnya.

- Ukuran daun kedua lebih panjang 2 kali dari daun pertama. Anggrek tersebut pertumbuhannya akan lebih cepat dibanding yang ukuran daun keduanya mirip dengan daun
pertama.

Kecantikan Fisik Seorang Wanita






Kecantikan fisik merupakan sebuah intisari dari seseorang. Terlihat cantik dapat menjadikan kita sebagai pusat perhatian, dan siapa yang tak ingin mendapatkan perhatian dari lawan jenis maupun orang lain? Kata cantik memiliki berbagai sinonim seperti imut, cerdas, elok, tampan, seksi, dan segala hal yang mengacu pada keindahan dari seseorang. Tak peduli seberapa cantiknya atau tampannya, Anda juga butuh sesuatu yang membuat Anda nampak cerdas, intelejen dan tekunan. Hal-hal itu mencerminkan kepribadian Anda. Dan pribadi yang Anda miliki juga tergantung bagaimana Anda membawa diri serta menyesuaikan dengan orang-orang di sekeliling Anda. Pribadi Anda merupakan paduan antara keidahan fisik, pikiran dan jiwa.

Sebenarnya keindahan tubuh
bukan semata-mat
a bawaan lahir, kita semua dapat mengusahakan mendapatkan keindahan fisik tersebut. Tentunya dengan lebih memperhatikan dan merawat diri seperti kulit, kuku, mata rambut dan bagian tubuh kita. Sebenarnya, merawat diri tak perlu usaha ekstra, atau butuh waktu berjam-jam untuk melakukannya di salon. Yang Anda butuhkan adalah meluangkan sedikit waktu. Anda perlu mengatur gaya hidup, Anda perlu menemukan cara menjalani hidup yang tepat, dan Anda juga perlu memonitor diri sendiri supaya mendapat perawatan yang layak. Berikut beberapa cara sederhana yang dapat Anda lakukan sendiri untuk merawat keindahan tubuh :

1. Minum air putih 8 hingga 12 gelas sehari. Lebih banyak meminum air, berarti lebih mengurangi rasa lapar Anda, membuat lebih sedikit nyemil dan membantu tubuh fit. Anda dapat mengatur pola minum setiap satu setengah jam dan seterusnya.

2. Jika Anda menjalani diet, seimbangkan antara karbohidrat, vitamin, mineral dan lemak baik. Kurangi konsumsi makanan tinggi kalori dan sedikit nutrisi. Sebaliknya perbanyak makan makanan bernutrisi, karena itu membantu Anda menanggulangi sakit dan sekaligus berguna bagi kecantikan.

3. Campurkan madu dalam air dan minum secara teratur setiap pagi. Ramuan ini akan membuat kulit Anda lebih bersinar dan halus. Jika Anda mau, bisa juga menggunkan susu untuk memperhalus kulit, gosok kulit Anda dengan susu, pelembab dalam susu akan menjaga kulit Anda dari kekeringan.

4. Jika Anda mandi terlalu lama atau sedikit lebih lama, sel-sel kulit mati di tubuh akan terlepas secara otomatis. Jangan menggosok tubuh basah Anda terlalu keras dengan handuk, perlakukan kulit Anda dengan lembut. Jika Anda berjemur atau terpapar matahari, kulit Anda pasti nampak gosong. Untuk meredakannya Anda dapat m
encoba resep sederhana ini. Ambil mentimun dan tomat, jadikan jus, lalu gosokan ke kulit yang terbakar matahari, biarkan selama 10 menit dan baru basuh dengan air.

Sekali lagi, keindahan fisik semata bukan jaminan untuk mendapat banyak perhatian dari lawan jenis. Tentunya Anda juga harus mengasah hal-hal yang dapat memberi nilai lebih untuk kepribadian Anda. Tapi, jangan lupa pula untuk merawat tubuh Anda sebagai tambaha guna tampil lebih percaya diri. Dan semoga beberapa tips yang kami sampaikan berguna bagi Anda.

Akhirnya, Pembangunan Fisik Suramadu Selesai



Selesainya pembangunan Jembatan Nasional Suramadu yang menjadi penantian lama mulai terjawab sudah. Jumat tanggal 05 Juni 2009 pelaksana proyek telah menyelesaikan pembangunan fisik. Aktifitas pekerja proyek saat ini tengah merampungkan pengerjaan marka jalan pada aspal badan jalan. Dengan rampungnya pengerjaan fisik, maka saat ini pembangunan jembatan pertama di Indonesia ini progresnya telah mencapai 100%.

Setelah mencapai 100%. Mulai hari Sabtu tanggal 06Juni 2009 Jembatan Suramadu mulai disterilkan untuk persiapan peresmian pada 10 Juni mendatang. Dengan selesainya pelaksanaan fisik tersebut, sebagian rambu-rambu lalu lintas yang belum terpasang juga akan dipasang. Rambu-rambu tersebut diantaranya yang terdapat pada bentang tengah, dan jalan akses di sisi Madura. Diantara rambu-rambu tersebut, diantaranya berupa rambu-rambu larangan hewan ternak dan liar melintasi jalan akses, lebih-lebih masuk jembatan. Seperti diketahui, panjang total Jembatan Suramadu 5.438 m meliputi Causeway sisi Surabaya 1.458 m, Causeway sisi Madura 1.818 m. Sedang untuk bentang tengah panjang keseluruhan mencapai 2.162 m terdiri dari dua Approach Bridge masing-masing 672 m dan Main Bridge sepanjang 818 m. Panjang jalan pendekat di sisi Surabaya mencapai 4,35 km dan di sisi Madura 11,50 km. Proyek pembangunan jembatan suramadu mulai dikerjakan pertengahan tahun 2002.

Semoga dengan dioperasikannya Jembatan Suramadu ini dapat lebih meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur pada khususnya dan pertumbuhan perekonomian di Indonesia pada umumnya.

Sedot Lemak, Jalan Pintas Berbahaya Menuju Langsing


Menjadi cantik adalah idaman banyak wanita. Postur tubuh yang tinggi langsing bagi kebanyakan wanita identik dengan kecantikan seseorang. Namun, timbunan lemak di beberapa bagian tubuh seperti dagu, pipi, lengan, perut, pinggul, dan bokong terkadang menjadi masalah yang membuat kepercayaan diri wanita berkurang.

Untuk itu, banyak wanita sering mengambil jalan pintas untuk mengurangi lemak dalam tubuh. Salah satunya adalah dengan operasi sedot lemak atau liposuction. Teknik ini dilakukan dengan membuat lubang kecil pada kulit dan mengeluarkan lemak dengan tenaga vakum.

Namun belakangan cara ini tidak terlalu disarankan para dokter karena mengandung risiko yang tinggi. Teknik ini hanya bisa dilakukan oleh dokter yang ahli dengan ketentuan yang ketat. Sebab operasi ini mempunyai efek samping dari mulai komplikasi, yaitu kulit tidak rata, infeksi, pendarahan, sampai pada kematian.


Cantik tak bisa ditempuh dengan jalan pintas. Jika ingin langsing, sebaiknya para wanita berolahraga secara teratur untuk menghilangkan lemak.

Alat Rumah Tangga Berbahan Melamine Berbahaya



Para ibu rumah tangga harus waspada dan hati-hati dalam menggunakan peralatan rumah tangga. Produk rumah tangga seperti piring, gelas, dan sendok berbahan melamine ternyata berbahaya bagi kesehatan. Ironisnya karena murah, produk melamine itu marak di pasaran.



Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 30 jenis produk rumah tangga berbahan melamine berbahaya bagi kesehatan. Dari pengujian laboratorium, peralatan rumah tangga itu positif mengeluarkan zat formalin yang dalam jangka panjang dapat mengakibatkan berbagai penyakit seperti kanker dan gagal ginjal.

Melon Kubus Pertama Hasil Taman Sari


Kotak atau kubus bukanlah bentuk lazim untuk melon. Tapi tidak demikian dengan melon hasil budidaya Taman Mekarsari, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Peneliti menyebutkan tak ada rekayasa genetika untuk menghasilkan melon kotak dari jenis Golden Mekarsari ini. Taman Mekarsari mengklaim melon kotak ini yang pertama di dunia.

Melon unik ini ditanam dalam bak semai atau dengan sistem hidroponik. Rahasia bentuk kotak adalah perlakuan pada buah setelah penyerbukan di hari ke-15, yaitu dimasukkan ke dalam cetakan kotak. Melon kotak terinspirasi dari semangka kotak dari Jepang

Hasil karya Taman Mekarsari ini akan diperkenalkan pada pengunjung musim libur sekolah pertengahan Juni mendatang. Harga satu kilogram melon persegi ini Rp 150 ribu. Bandingkan dengan melon biasa yang dipatok Rp 11 ribu per kilogram

PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER




Abstrak


Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan peranan (hak dan kewajiban) wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender. Pembangunan berwawasan gender dimaksudkan untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita atau mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Pengarusutamaan gender merupakan strategi yang tepat untuk mempercepat terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender tersebut.

Kata kunci: peranan, wanita, pembangunan, gender



Pendahuluan


Para pendiri negeri ini, sungguh sangat arif dalam menyusun UUD 1945 menghargai peranan wanita pada masa silam dan mengantisipasi pada masa yang akan datang, dengan tidak ada satu kata pun yang bersifat diskriminatif terhadap wanita. Konstitusi ini dengan tegas menyatakan persamaan hak dan kewajiban bagi setiap warga negara (baik pria maupun wanita). Di dalam GBHN 1993 di antaranya juga diamanatkan, bahwa wanita mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan pria dalam pembangunan. Selain itu, pengambil keputusan juga telah meratifikasi (mengesahkan) konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita dalam UU No. 7 Tahun 1984.


Namun, kenyataan menunjukkan bahwa wanita mengalami ketertinggalan atau ketidakberuntungan lebih banyak dibandingkan dengan pria di antaranya di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, peningkatan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, mempunyai arti penting dalam upaya untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita atau mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.


Kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita adalah suatu kondisi hubungan kedudukan dan peranan yang dinamis antara pria dengan wanita. Pria dan wanita mempunyai persamaan kedudukan, hak, kewajiban dan kesempatan, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maupun dalam kegiatan pembangunan di segala bidang (Kantor Menteri NegaraPeranan Wanita, 1998).


Dalam hal persamaan kedudukan, baik pria maupun wanita sama-sama berkedudukan sebagai subjek atau pelaku pembangunan. Dalam kedudukan sebagai subjek embangunan, pria dan wanita mempunyai peranan yang sama dalam merencanakan, melaksanakan, memantau dan menikmati hasil pembangunan. Hak yang sama di bidang pendidikan misalnya, anak pria dan wanita mempunyai hak yang sama untuk dapat mengikuti pendidikan sampai ke jenjang pendidikan formal tertentu. Tentu tidaklah adil jika dalam era global ini menomorduakan pendidikan bagi wanita, apalagi jika anak wanita mempunyai kecerdasan atau kemampuan.


Selanjutnya, kewajiban yang sama umpamanya seorang istri sama-sama berkewajiban untuk mencari nafkah dengan suaminya dalam upaya memenuhi beragam kebutuhan rumah tangga. Mencari nafkah tidak lagi hanya menjadi kewajiban suami (pria), begitu juga kewajiban melakukan pekerjaan urusan rumah tangga tidak semata-mata menjadi tugas istri(wanita). Akhirnya berkaitan dengan persamaan kesempatan dapat diambil contoh, apabila ada dua orangPegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi, yakni seorang pria dan seorang wanita yang sama-sama memenuhi syarat dan mempunyai kemampuan yang sama, keduanya mempunyai kesempatan yang sama untuk mengisi lowongan sebagai Kepala Biro. Wanita tidak dapat dinomorduakan semata-mata karena dia seorang wanita. Pandangan bahwa pemimpin itu harus seorang pria merupakan pandangan yang keliru dan perlu ditinggalkan.


Berdasarkan pemikiran tersebut, kiranya menarik untuk dibahas, bagaimana peranan hak dan kewajiban) wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, dalam upaya ewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan?


Status dan Peranan Wanita


Dari uraian tersebut dengan jelas dapat ditangkap, bahwa menurut kondisi normatif, pria dan wanita mempunyai status atau kedudukan danperanan (hak dan kewajiban) yang sama, akan tetapi menurut kondisi objektif, wanita mengalami ketertinggalan yang lebih besar dari pada pria dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Kondisi objektif ini tidak lain disebabkan oleh norma sosial dan nilai sosial budaya yang masih berlaku di masyarakat.


Norma sosial dan nilai sosial budaya tersebut, di antaranya di satu pihak, menciptakan tatus dan peranan wanita di sektor domestik yakni berstatus sebagai ibu rumah tangga dan melaksanakan pekerjaan urusan rumah tangga, sedangkan di lain pihak, menciptakan status dan perananpria di sektor publik yakni sebagai kepala keluarga atau rumah tangga dan pencari nafkah. Dikemukakan oleh White dan Hastuti (1980), dalam sistem kekerabatan patrilineal, ada adat dalam perkawinan (pernikahan) yang biasanya wanita (istri) mengikuti pria (suami) atau tinggal di pihak kerabat suami, merupakan salah satu faktor yang secara relatif cendrung mempengaruhi status dan peranan wanita, yakni status dan perananwanita menjadi lebih rendah dari pada pria. Selain itu, wanita tidak bisa menjadi pemilik tanah dan kekayaan yang lain melalui hak waris, sehingga status dan peranan wanita menjadi lebih lemah dari pada pria. Hal itu juga menyebabkan sumber daya pribadi (khususnya yang menyangkut tanah, uang atau material) yang dapat disumbangkan oleh wanita ke dalam perkawinan atau rumah tangga mereka menjadi sangat terbatas. Akibatnya, status dan peranan wanita menjadi lebih lemah dibandingkan dengan pria. Menurut Blood dan Walfe (1960) sumber daya pribadi bisa berupa: pendidikan, keterampilan, uang atau material, tanah dan lain-lain.


Akibat masih berlakunya berbagai norma sosial dan nilai sosial budaya tersebut di masyarakat, maka akses wanita terhadap sumber daya di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamananmenjadi terbatas. Untuk memperkecil keadaan yang merugikan wanita itu, perlu pemahaman dan penghayatan yang baik tentang peranan wanita dalam pembangunan yangberwawasan gender, tidak hanya oleh wanita sendiri tetapi juga oleh pria atau seluruh lapisan masyarakat.


Konsep Gender


Untuk dapat memahami tentang peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, terlebih dahulu perlu dibahas tentang konsep gender, agar kita berangkat dari pengertian yang sama. Pembahasan mengenai gender, tidak terlepas dari seks dan kodrat. Seks, kodrat dan gender mempunyai kaitan yang erat, tetapi mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam kaitannya dengan peranan pria dan wanita di masyarakat, pengertian dari ketiga konsep itu sering disalahartikan. Untuk menghindari hal itu dan untuk mempertajam pemahaman kita tentang konsep gender, maka pengertian seks dan kodrat perlu dijelaskan terlebih dahulu.


Istilah seks dapat diartikan kelamin secara biologis, yakni alat kelamin pria (penis) dan alat kelamin wanita (vagina). Sejak lahir sampaimeninggal dunia, pria akan tetap berjenis kelamin pria dan wanita akan tetap berjenis kelamin wanita (kecuali dioperasi untuk berganti jenis kelamin). Jenis kelamin itu tidak dapat ditukarkan antara pria dengan wanita.

Kodrat adalah sifat bawaan biologis sebagai anugerah Tuhan Yang Mahaesa, yang tidak dapat berubah sepanjang masa dan tidak dapat ditukarkan yang melekat pada pria dan wanita. Konsekuensi dari anugerah itu, manusia yang berjenis kelamin wanita, diberikan peran kodrati yang berbeda dengan manusia yang berjenis kelamin pria. Wanita diberikan peran kodrati:

(1) menstruasi,

(2) mengandung,

(3) melahirkan,

(4) menyusui dengan air susu ibu dan

(5) menopause, dikenal dengan sebutan lima M.


Sedangkan pria diberikan peran kodrati membuahi sel telur wanita dikenal dengan sebutan satu M. Jadi, peran kodrati wanita dengan pria berkaitanerat dengan jenis kelamin dalam artian ini (Arjani, 2002 dan Agung Aryani, 2002).


Gender berasal dari kata “gender” (bahasa Inggris) yang diartikan sebagai jenis kelamin. Namun jenis kelamin di sini bukan seks secara biologis, melainkan sosial budaya dan psikologis. Pada prinsipnya konsep gender memfokuskan perbedaan peranan antara pria dengan wanita, yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan norma sosial dan nilai sosial budaya masyarakat yang bersangkutan. Peran gender adalah peran sosial yang tidak ditentukan oleh perbedaan kelamin seperti halnya peran kodrati. Oleh karena itu, pembagian peranan antara pria dengan wanita dapat berbeda di antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya sesuai dengan lingkungan. Peran gender juga dapat berubah dari masa ke masa, karena pengaruh kemajuan : pendidikan, teknologi, ekonomi, dan lain-lain. Hal itu berarti, peran jender dapat ditukarkan antara pria dengan wanita (Agung Aryani, 2002 dan Tim Pusat Studi Wanita Universitas Udayana, 2003).


Contoh peran gender berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain sebagai berikut.

(1). Masyarakat Bali menganut sistem kekerabatan patrilineal, berarti hubungan keluarga dengan garis pria (ayah) lebih penting atau diutamakan dari pada hubungan keluarga dengan garis wanita (ibu).

(2). Masyarakat Sumatera Barat menganut sistem kekerabatan matrilineal, berarti hubungan keluarga dengan garis wanita (ibu) lebih penting dari pada hubungan keluarga dengan garis pria (ayah).

(3). Masyarakat Jawa menganut sistem kekerabatan parental/ bilateral, berarti hubungan keluarga dengan garis pria (ayah) sama pentingnya dengan hubungan keluarga dengan garis wanita (ibu).


Jadi status dan peran pria dan wanita berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain, yang disebabkan oleh perbedaan norma sosial dan nilai sosial budaya.


Contoh peran gender berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan jaman sebagai berikut. Pada masa lalu, menyetir mobil hanya dianggap pantas dilakukan oleh pria, tetapi sekarang wanita menyetir mobil sudah dianggap hal yang biasa. Contoh lain, pada masa silam, jika wanita ke luar rumah sendiri (tanpa ada yang menemani) apalagi pada waktu malam hari, dianggap tidak pantas, tetapi sekarang sudah dianggap hal yang biasa.


Contoh peran gender yang dapat ditukarkan antara pria dengan wanita sebagai berikut. engasuh anak, mencuci pakaian dan lain-lain, yang biasanya dilakukan oleh wanita (ibu) dapat digantikan oleh pria (ayah). Contoh lain, mencangkul, menyembelih ayam dan lain-lain yang biasa dilakukan oleh pria (ayah) dapat digantikan oleh wanita (ibu).


Dikemukakan oleh Bemmelen (2002), beberapa ciri gender yang dilekatkan oleh masyarakat pada pria dan wanita sebagai berikut. Perempuan memiliki ciri-ciri: lemah, halus atau lembut, emosional dan lain-lain. Sedangkan pria memiliki ciri-ciri: kuat, kasar, rasional dan lain-lain. Namun dalam kenyataannya ada wanita yang kuat, kasar dan rasional, sebaliknya ada pula pria yang lemah, lembut dan emosional. Beberapa status dan peran yang dicap cocok atau pantas oleh masyarakat untuk pria dan wanita sebagai berikut.


Perempuan:

1. ibu rumah tangga.

2. bukan pewaris.

3. tenaga kerja domestik (urusan rumah tangga).

4. pramugari.

5. panen padi.


Pria:

1. kepala keluarga/ rumah tangga.

2. pewaris.

3. tenaga kerja publik (pencari nafkah).

4. pilot.

5. pencangkul lahan.


Dalam kenyataannya, ada pria yang mengambil pekerjaan urusan rumah tangga, dan ada pula wanita sebagai pencari nafkah utama dalam rumah tangga mereka, sebagai pilot, Dengan kata-kata lain, peran gender tidak statis, tetapi dinamis (dapat berubah atau diubah, sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi).


Berkaitan dengan gender, dikenal ada tiga jenis peran gender sebagai berikut.

(1). Peran produktif adalah peran yang dilakukan oleh seseorang, menyangkut pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dikonsumsi maupun untuk diperdagangkan. Peran ini sering pula disebut dengan peran di sektor publik.

(2). Peran reproduktif adalah peran yang dijalankan oleh seseorang untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan sumber daya manusia dan pekerjaan urusan rumah tangga, seperti mengasuh anak, memasak, mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga, menyetrika, membersihkan rumah, dan lain-lain. Peran reproduktif ini disebut juga peran di sektor domestik.

(3). Peran sosial adalah peran yang dilaksanakan oleh seseorang untuk berpartisipasi di dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti gotong-royong dalam menyelesaikan beragam pekerjaan yang menyangkut kepentingan bersama. (Kantor Menteri Negara Peranan Wanita 1998 dan Tim Pusat Studi Wanita Universitas Udayana, 2003).


Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran kodrati bersifat statis, sedangkan peran gender bersifat dinamis. Hal ini dapat dicontohkan sebagai berikut.


Peran Kodrati Wanita:

1. Menstruasi

2. Mengandung

3. Melahirkan

4. Menyusui dengan air susu ibu

5. Menopause


Pria:

6. Membuahi sel telur wanita


Peran Gender

1. Mencari nafkah.

2. Memasak.

3. Mengasuh anak.

4. Mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga

5. Tolong-menolong antar tetangga dan gotong-royong dalam menyelesaikan pekerjaan milik bersama.

6. Dan lain-lain.


Peranan Wanita dalam Pembangunan


Setelah kita mempunyai pemahaman yang sama tentang konsep gender, berikut ini akan dibahas peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender. Peranan wanita dalam pembangunan adalah hak dan kewajiban yang dijalankan oleh wanita pada status atau kedudukan tertentu dalam pembangunan, baik pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan, baik di dalam keluarga maupun di dalam masyarakat. Peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, berarti peranan wanita dalam pembangunan sesuai dengan konsep gender atau peran gender sebagaimana telah dibahas di depan, mencakup peran produktif, peran reproduktif dan peran sosial yang sifatnya dinamis. Dinamis dalam arti, dapat berubah atau diubah sesuai dengan perkembangan keadaan, dapat ditukarkan antara pria dengan wanita dan bisa berbeda lintas budaya.

Mengupayakan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan atau berperspektif

gender, dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender atau kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita di dalam pembangunan. Karena, dalam proses pembangunan kenyataannya wanita sebagai sumber daya insani masih mendapat perbedaan perlakuan (diskriminasi). Terutama, jika wanita bergerak di sektor publik dirasakan banyak ketimpangan, meskipun ada pula ketimpangan gender yang dialami oleh pria. Untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita tersebut, perlu didukung oleh perilaku saling menghargai atau saling menghormati, saling membutuhkan, saling membantu, saling peduli dan saling pengertian antara pria dengan wanita. Dengan demikian, tidak ada pihak-pihak (pria atau wanita) yang merasa dirugikan dan pembangunan akan menjadi lebih sukses.


Usaha-usaha untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender sesungguhnya sudah lama dilakukan oleh berbagai pihak, namun masih mengalami hambatan. Kesetaraan dan keadilan gender masih sulit untuk dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya kaum wanita. Oleh karena itu pemerintah telah mengambil kebijakan, tentang perlu adanya strategi yang tepat yang dapat menjangkau ke seluruh instansi pemerintah, swasta, masyarakat kota, masyarakat desa dan sebagainya. Strategi itu dikenal dengan istilah pengarusutamaan gender, berasal dari bahasa Inggris gender mainstreaming. Strategi ini tertuang di dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional.


Dengan pengrusutamaan gender itu, pemerintah dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif dalam memproduksi kebijakan-kebijakan publik yang adil dan responsif gender kepada seluruh lapisan masyarakat, baik pria maupun wanita. Dengan strategi itu juga, program pembangunan yang akan dilaksanakan akan menjadi lebih sensitif atau responsif gender. Hal ini pada gilirannya akan mampu menegakkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban pria dan wanita atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama dan penghargaan yang sama di masyarakat.


Secara operasional, pengarusutamaan gender dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dibangun untuk mengintegrasikan kebijakan gender dalam program pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan evaluasi. Pengarusutamaan gender, bertujuan untuk terselenggaranya perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender Tim Pusat Studi Wanita Universitas Udayana, 2003). Pengarusutamaan gender barulah akan memberikan hasil secara lebih memuaskan, jika dilaksanakan oleh seluruh kalangan masyarakat, mulai dari yang tergabung dalam lembaga pemerintah, swasta seperti organisasi profesi, organisasi sosial, organisasi politik, organisasi keagamaan dan lain-lain sampai pada unit yang terkecil yaitu keluarga. Dalam pembangunan di bidang kesehatan misalnya, kalau perencanaannya, pelaksanaannya atau pelayanannya, pemantauannya dan evaluasinya sudah berwawasan gender, maka dapat dipastikan bahwa kesehatan yang baik dapat dinikmati oleh baik laki-laki maupun perempuan. Begitu juga pembangunan di bidang-bidang yang lainnya.


Dari uraian di atas dapat diketahui, bahwa ruang lingkup pengarusutamaan gender meliputi empat hal, yakni perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Dalam pelaksanaannya, masing-masing hal itu harus mempertimbangkan empat aspek, yaitu peran, akses, manfaat dan kontrol. Artinya, apakah dalam keempat hal tersebut sudah mempertimbangkan bahwa peran pria dan wanita sudah setara dan adil. Apakah akses yang diterima oleh pria dan wanita juga akan setara dan adil. Apakah manfaat yang langsung dirasakan oleh pria dan wanita sudah setara dan adil. Akhirnya, apakah pria dan wanita mempunyai kesempatan yang sama dalam melakukan kontrol dan pengambilan keputusan.


Penutup


Demikianlah secara garis besar tentang peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender. Hal ini sangat penting dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, agar mereka tidak melihat pria dan wanita dari kaca mata biologis (peran kodrati) saja. Masyarakat juga harus melihat pria dan wanita sebagai warga negara dan sumber daya insani yang sama-sama mempunyai hak, kewajiban, kedudukan dan kesempatan dalam proses pembangunan, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


Mengupayakan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Hal ini perlu didukung oleh perilaku saling menghargai atau menghormati, saling membantu, saling pengertian, saling peduli dan saling membutuhkan antara pria dengan wanita. Pengarusutamaan gender merupakan strategi yang tepat untuk mempercepat terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender tersebut.